Jumat, Oktober 17, 2008

Matahari bersinar selama 36 jam??? Ternyata Cuma Kabar Burung...

Lagi2, di YM beredar pesan2 offline yang "aneh2"... Kali ini mengenai matahari yang katanya hari ini bersinar 36 jam? Whatzzz? Moso iyo... Dan setelah dianalisis (hoho) ternyata cuma kabar angin doang... Hufth, ada-ada saja... Kalo mengenai masalah akhir2 ini udara panas banget, memang Indonesia lagi pancaroba, jadi maklum2 saja... Jaga kesehatan, karena kita bakal gampang sakit T_T huhu...

Ini pesan offline yang beredar :

Pada tanggal 17 Oct 2008, matahari akan terus menyinari kita selama 36 jam (1.5 hari). Dan selama itu Amerika dan tetangga2nya akan gelap 1.5 hari. Ini akan mengkonversi 3 hari menjadi 2 hari besar. Ini terjadi setiap 2,400 tahun sekali. Kita beruntung dapat menyaksikan dan merasakannya.”

Ini berita yang gw kutip dari Kompas :

Jakarta, Kompas - Informasi dari internet yang beredar di kalangan masyarakat akhir-akhir ini mengenai matahari akan terlihat atau menyinari selama 36 jam pada 17 Oktober 2008 di wilayah Indonesia merupakan kabar bohong. Matahari akan tetap bersinar selama rata-rata 12 jam di Indonesia.

Menurutnya, tidak masuk akal kalau daerah tropis mengalami hal semacam itu. Kalau daerah kutub, baik Kutub Selatan maupun Kutub Utara, fenomena seperti itu biasa terjadi.

“Kalau di belahan selatan dan belahan utara, kegelapan tidak hanya 36 jam bahkan beberapa bulan. Artinya, peristiwa setiap tahun berulang. Kutub Selatan tidak mengalami penyinaran Matahari selama 4 sampai 5 bulan, termasuk bulan ini,” papar dia.

Karena tinggal di daerah tropis yang dekat dengan garis ekuator, lanjut dia, maka panjang siangnya sama dengan panjang malamnya.

“Bumi berotasi 24 jam, jadi logikanya kalau 36 jam itu sudah kiamat,” tegasnya.

Demikian dikemukakan peneliti utama bidang astronomi astrofisika pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mezak Arnold Ratag secara terpisah, Rabu (15/10) di Jakarta.

”Pada sistem rotasi bumi sering disebut memiliki gerak gasing dengan kemiringan sumbu 23,5 derajat, tetapi tetap tidak memungkinkan wilayah ekuator mendapatkan sinar matahari sampai 36 jam dalam 2.400 tahun sekali seperti dinyatakan di dalam kabar bohong itu,” kata Thomas Djamaludin.

Mezak menuturkan, penyinaran matahari di wilayah ekuator termasuk Indonesia yang memiliki batas koordinat 11 derajat Lintang Selatan (LS) sampai 6 derajat Lintang Utara (LU), rata- rata melihat sinar matahari hanya selama 12 jam plus atau minus 45 menit. Kemungkinan matahari dapat terlihat selama 36 jam sangat tidak mungkin.

Thomas menjelaskan, kabar bohong mengenai astronomi tidak hanya terjadi sekali ini saja. Ia mencontohkan, pada 27 Agustus 2004 juga pernah beredar informasi berupa purnama ganda. ”Ketika itu yang dimaksudkan purnama pada bulan dan planet Mars secara bersamaan. Tetapi, tetap saja tidak dapat dikatakan purnama ganda karena keduanya terlihat dari bumi tampak sama sekali berbeda ukurannya,” kata Thomas. (NAW)”

0 komentar: